Rabu, 13 Mei 2015



Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Aplikasi Pengolah Data” Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Komputer.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb




Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memilikinilai yang berbeda-beda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6 unit.

Leading
Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan di antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam.

Keluarga Huruf[sunting | sunting sumber]
Keluarga huruf terdiri atas berbagai kembangan yang berakar dari struktur bentuk dasar (regular) sebuah alfabet dan setiap perubahan berat huruf masih memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu: berat, proporsi, dan kemiringan.

Berat
Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Bila ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari keluarga huruf ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok pokok, yaitu: light, regular, dan bold. Setiap anggota keluarga huruf baik light, regular, dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya perbedaan berat dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Seperti contoh, huruf bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya kelompok huruf bold ini banyak sekali digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan, poster, maupun media terapan lainnya. Berikut adalah tabel perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke dari huruf tersebut:

[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled9.png[/IMG]

Proporsi
Perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar dari huruf itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok bila ditinjau dari perbandingan proporsi terhadap bentuk dasar huruf tersebut. Pembagiannya adalah condense, regular, dan extended. Berikut adalah tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf itu sendiri:

[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled10.png[/IMG]

Kemiringan
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari naskah (copy blurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline atau sub-head. Apabila kita perhatikan secara seksama, huruf italic dirancang dengan sudut kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata kita dalam membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 12 derajat. Mata kita akan sukar mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12 derajat, akan memengaruhi keseimbangan bentuk huruf.

Set Characters
Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar atau yang disebut uppercase (sering juga disebut dengan capitals atau caps) dan huruf kecil atau yang disebut lowercase. Istilah ini berasal dari subsistem teknologi mesin cetak yang awalnya ditemukan oleh Johan Gutenburg. Pada masa itu cetakan huruf yang berupa potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut dengan type case. Huruf besar disimpan di dalam kotak pada bagian atas (upper case), sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah dari kotak (lower case). Kelengkapan character dalam sebuah alfabet (set character) biasanya memiliki uppercase yang berjumlah 26 dan lowercase dalam jumlah yang sama. Selain uppercase dan lowercase masih terdapat berbagai jenis character yang melengkapi sebuah alfabet. Sebagai catatan, setiap jenis huruf digital memiliki jumlah character yang berbeda-beda, hal ini tergantung pada seberapa banyak si perancang huruf mendesain jumlah character. Satu set characters yang lengkap biasanya terdiri dari lebih 200 jenis character. Penambahan character seperti ligatures disebut sebagai expert set characters.

Berikut adalah jenis-jenis character tambahan selain upper case dan lower case.

Ligatures, Dua buah character atau lebih yang digabungkan menjadi satu kesatuan unit. Seperti; fi, fl, Æ, æ, Œ
Modern Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan upper case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.
Old Style Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan meanline dari lower case.
Foreign Accents, Character yang melengkapi sebuah set characters dalam sebuah bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf2 tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf-huruf tertentu seperti yang terdapat dalam bahasa Jerman atau Prancis.
Small Caps, Upper case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-height).
Fractions, Angka-angka pecahan
Punctuation Marks, Tanda-tanda baca




  • Font Style : merubah gaya tampilan huruf yang didalamnya terdapat :

- Regular : normal

- Italic : memberikan efek miring pada huruf

- Bold : memberikan efek tebal pada huruf

- Bold italic : memberikan efek tebal dan efek miring pada huruf





  • 1. Mengubah Jenis Dan Bentuk Huruf (Font)

- Blok naskah / teks yang akan dibah

- Klik format

- Klik font hingga muncul kotak dialog

- Pilih dan klik font yang anda inginkan ( pada daftar font yang tersedia )

- Klik ok

► contoh :

- Klik kata-kata berikut : SMP N 1 BATANGHARI

- Blok teks tersebut

- Klik format

- Klik font

- Pilih dan klik Monotype Corsiva ( pada font )

- Klik ok

- Hasil : SMP N 1 BATANGHARI

  • Serif   image53Jenis huruf (Typefaces) dengan strokes/ekor, dinamakan serif, menghiasi Jenis Huruf ini. Contoh paling umum adalah Times.    Bentuk huruf yang formal. Serif mengekspresikan organisasi dan intelektualitas. Sangat anggun dan konservatif. 
    Sans-serif   image54Jenis Huruf yang tidak memiliki stroke/ekor. Ujungnya bisa berbentuk tumpul (rounded corner) atau tajam. Bentuk Huruf Sans-Serif yang paling poluler adalah Helvetica dan Arial    Kurang formal, lebih hangat, dan bersahabat. San-Serif biasanya sangat cocok sebagai screen-font (untuk tampilan di layar monitor) karena tajam dan gampang untuk dibaca.

  • Media Cetak:  Serif, huruf serif sangat baik digunakan dalam media cetak, hal ini dikarenakan tipe huruf serif membuat otak kita lebih mudah mengenali huruf tersebut. Karakter huruf serif yang lebih spesifik per karakternya membuat tiap huruf sangat mudah dikenali dan dilihat perbedaannya, media cetak seperti buku dan lain-lainnya memiliki kepadatan setara dengan 1000 DPI, dan bahkan apple retina display hanya sekitar 300 DPI, dan layar LCD komputer desktop kita rata sekitar 100 DPI kepadatanny
  • media persentasi: Gunakan font San-serif (misalnya, Arial) dan hindari menggunakan font Serif (misalnya, Times New Roman) yang cenderung akan kelihatan kabur di layar proyektor jika Anda melihat dari jauh. Pertimbangkan untuk menggunakan font Tahoma atau Verdana sebagai alternatif Arial sebagai jenis huruf utama Anda.
    Untuk teks (body), gunakan ukuran font antara 18 pt sampai 24 pt. Jangan menggunakan ukuran font yang lebih kecil dari 18 pt, karena akan membuat slide Anda sulit dibaca.
    Untuk judul (title), gunakan ukuran font antara 24 pt sampai 36 pt, namun banyak presenter cenderung menggunakan ukuran yang lebih besar (36 pt-48 pt) untuk judul.



    Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu guru melakukan komunikasi interpersonal saat kegiatan belajar mengajar. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru .

    Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima. Mengingat begitu besarnya peran media cetak dalam proses belajar mengajar, makalah ini akan membahas khusus mengenai media cetak sebagai media pembelajaran yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar yang berlangsung.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar